Berbagi Info Keluarga, Bisnis, Properti, Otomotif, Lifestyle, Tekno dan Hiburan

Monday, September 24, 2012

Kronologi Kecelakan anggota DPR "Ondos"

12:38 AM Posted by Admin

Kronologi Kecelakan anggota DPR "Ondos"

Kecelakaan merenggut nyawa anggota DPR RI, Theodorus Jacob Koekertis, diduga kelalaian sang sopir. Saat terjadi kecelakaan, pria yang akrab dipanggil Ondos ini memang hanya berdua dengan sopir, Wahyu Wigoro, warga Desa Gelik Brondot, Jombang.

"Kejadian sekitar pukul 03.15 WIB," kata AKP Fahri Siregar saat dihubungi detiksurabaya.com, Senin (24/9/2012).


Kasat Lantas Polres Sidoarjo itu mengatakan, Ondos berangkat dari Blitar menuju Bandara Juanda menggunakan mobil Nissan Patrol nopol B 15 VY. Karena ingin mengejar jadwal penerbangan pertama menuju Jakarta, mobil mewah itu melaju cukup kencang.

"Kecepatannya 80 km/jam saat terjadi kecelakaan," tambah Fahri.

Mobil berjalan kencang di lajur kanan sebelum terjadi kecelakaan. Di Km 29 tol Porong, ada Toyota Avanza di depan. Wahyu yang masih menyetir dengan kecepatan tinggi mencoba beralih ke lajur kiri.

Wahyu mengelak jika dikatakan ingin menyalip Avanza karena jaraknya yang masih jauh. Namun di lajur kiri rupanya ada truk muat pasir yang kurang disadari keberadaannya. Apalagi truk itu melaju pelan, di bawah 60 Km/Jam.

"Kaget sudah ada truk di depannya, sopir sempat mengerem kuat-kuat," lanjut Fahri.

Meski sudah di rem kuat, tetapi mobil tetap menabrak bagian belakang truk. Kalah bodi ditambah kecepatan yang tinggi, bagian depan utamanya bagian kiri hingga ke tengah ringsek. Ondos yang kebetulan duduk di jok depan kiri terjepit. Sedangkan truk yang terlibat kecelakaan melarikan diri.

"Saat terjadi kecelakaan, ban depan Nissan pecah. Itu bukan karena rem yang mendadak karena jaraknya dekat, tetapi karena kuatnya hentakan pengereman," terang Fahri.

Setelah dikeluarkan dari mobil, Ondos segera dibawa ke RS Delta Surya. Politisi dari PDIP ini akhirnya meninggal di rumah sakit tersebut. Jenazah anggota komisi I DPR RI ini kemudian dibawa ke RSUD Sidoarjo.

"Dalam pemeriksaan, sopir mengaku tidak mengantuk. Kami duga sopir terlalu memaksakan bermanuver, padahal ruang-nya sempit," tandas Fahri.

Article Information